Pantat Turun Tanda Sudah Tidak Perawan? Ini Buktinya!
Bagi orang dewasa di Indonesia, tentunya pernah mendengar satu mitos terkait keperawanan satu ini, yaitu jika seorang wanita bentuk pantatnya sudah turun atau kendur, berarti dia sudah pernah melakukan hubungan intim atau tidak perawan lagi. Benarkah demikian?
Mitos yang Salah Kaprah
Secara medis, keperawanan seseorang tidak dapat dilihat dari bentuk fisiknya. Bahkan, pemeriksaannya pun harus dilakukan oleh spesialis di bidangnya. Jadi persepsi bahwa pantat turun berarti sudah tidak perawan hanyalah mitos belaka.
Bentuk Pantat Setiap Orang Berbeda
Menurut Dr. Matthew Schulman MD, seorang pakar bedah dari New York, bentuk pantat setiap orang berbeda-beda. Ada yang dari lahir memang memiliki bentuk pantat bulat dan ada pula yang cenderung tipis dan terlihat turun.
Faktor yang Dapat Membuat Pantat turun
Dalam dunia kedokteran, ada banyak faktor yang dapat mengubah bentuk tubuh manusia. Pantat seseorang dapat terlihat turun dikarenakan faktor usia, pengenduran otot gluteal, obesitas, kurangnya olahraga sampai dengan pola makan yang tidak sehat.
Sering Bercinta Bikin Pantat Lebih Kencang
Mitos sering bercinta dapat membuat pantat lebih kencang dan besar adalah salah. Jadi untuk membuat pantat tidak terlihat turun, lebih kencang dan besar, maka makan makanan sehat dan berolahraga teratur adalah jawabannya.
Jadi, jangan langsung percaya akan mitos terkait seksual yang beredar di masyarakat karena belum terbukti kebenarannya. Ada baiknya untuk lebih memilih berkonsultasi dengan dokter karena lebih kompeten di bidangnya.
Post a Comment for "Pantat Turun Tanda Sudah Tidak Perawan? Ini Buktinya!"