Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pemimpin ISIS Ungkapkan Bagaimana Rasanya Memenggal Orang


Rachid Kassim melakukan wawancara on the record untuk pertama kalinya, bersama Amarnath Amarasingam, seorang akademisi yang berbasis di Washington yang mengkhususkan diri dalam penelitian jihadisme.

Selama wawancara, Kassim berbicara terus terang tentang sejumlah topik, termasuk bagaimana perasaannya memenggal kepala seorang tahanan.

"Untuk memenggal kepala binatang, akan sulit, tapi jika itu musuh-musuh Allah, itu adalah suatu kesenangan," kataya.


Kassim mengatakan dia membawa istri dan anaknya ke Suriah setelah melarikan diri pada tengah malam dengan uang 1.500 Euro (Rp21 juta).

Dia juga mengatakan bahwa selama tinggal di Perancis, dia selalu diawasi.

"Polisi tahu tentang saya. Setiap kali saya pergi jogging, selalu ada dua polisi mengikuti saya. Kemudian mereka bersembunyi. Itu konyol."

Pria berusia 29 tahun ini telah dikaitkan dengan serangkaian serangan teror di Eropa termasuk pembunuhan seorang polisi dan rekannya di dekat Paris dan seorang pastor Katolik dekat Normandy.

Dia diyakini telah menjalankan sebuah aplikasi dienkripsi disebut Telegram, yang menjadi sarana untuk menyebarkan kekejaman. Tapi aplikasi itu telah diretas oleh badan intelijen Perancis pada bulan September.

Kassim muncul di salah satu propaganda video Negara Islam pada bulan Juli, enam hari setelah Mohamed Lahouaiej Bouhel menewaskan 86 orang dalam serangan teror di Bastille Day. Dalam video itu, dia memuji kekejaman ISIS.

Rachid Kassim juga dikenal sebagai Ibn Qasim. Di ISIS, dia bertugas untuk merekrut pemuda Perancis.

Post a Comment for "Pemimpin ISIS Ungkapkan Bagaimana Rasanya Memenggal Orang"