Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

10 Penyebab Telat Haid Kalau Tidak Hamil


Sebagai perempuan, kalian selalu khawatir jika haid datang terlambat. Menstruasi terlambat bisa menjadi tanda adanya penyakit di indung telur. Rasa khawatir juga terjadi ketika memiliki anak bukan bagian dari rencana Anda, sehingga menunggu menstruasi datang terasa seperti menanti seseorang yang sangat penting, menduga-duga kehamilan akan terjadi atau tidak. Faktanya, hamil bukanlah salah satu penyebab kita telat datang bulan, ada beberapa faktor lain yang bisa menjadi penyebab.

Faktor apa saja yang menyebabkan telat haid selain hamil?

Berikut ini beberapa faktor yang harus Anda perhatikan, jika menstruasi Anda terlambat:

1. Stres

Saat stres, tubuh akan memproduksi hormon kortisol. Peningkatan hormon kortisol dapat membuat otak memutuskan mana fungsi tubuh yang penting dan tidak penting, dan ini akan berlangsung hingga stres berakhir. Fungsi vital seperti aliran darah ke paru-paru dan otot meningkat, sedangkan sistem pencernaan dan reproduksi akan terganggu. Jika sistem reproduksi terganggu maka menstruasi pun akan terhambat. Efek dari stres pun bisa berupa peningkatan berat badan, karena sistem pencernaan pun terganggu. Stres juga menjadi salah satu penyebab masalah pada kulit seperti jerawat, sebab hormon kortisol mengganggu cara kerja hormon-hormon lain juga.

2. Sakit

Sakit dapat memicu terjadinya stres, entah itu sakit berat atau mungkin Anda hanya terkena batuk biasa, siklusnya sama seperti yang terjadi pada stres. Hipotalamus pada otak dipengaruhi oleh hormon kortisol, sehingga mengirimkan sinyal, organ mana yang paling penting untuk digunakan saat ini. Maka proses ovulasi pun akan tertunda dan masa menstruasi bisa tertunda, terlambat beberapa hari, atau bisa juga Anda tidak mendapatkan menstruasi pada satu bulan tersebut.

3. Berat badan

Penurunan atau kenaikan berat badan yang ekstrem dapat mempengaruhi hipotalamus. Kenaikan berat badan yang drastis akan membuat tubuh memproduksi estrogen dalam jumlah yang banyak, menyebabkan lapisan endometrium menjadi tidak stabil dan tumbuh terlalu cepat, sehingga siklus menstruasi pun menjadi tidak teratur. Menurunkan berat badan dapat membantu siklus menstruasi Anda kembali normal. Namun, penurunan berat badan yang drastis dapat menyebabkan kekurangan ekstrogen untuk membentuk lapisan di rahim, sehingga berakibat juga pada siklus menstruasi yang tersendat-sendat. Biasanya penderita bulimia dan anoreksia mengalami hal ini.

4. Olahraga berlebihan 

Ketika olahraga berat, sebaiknya Anda pastikan asupan kalori Anda tercukupi. Jika tidak tercukupi, maka akan mengarahkan pada penurunan berat badan drastis, dan berakhir dengan kurangnya estrogen yang diproduksi. Olahraga berat juga memicu risiko terjadinya amenorrhea – tidak mendapatkan menstruasi selama tiga bulan atau lebih berturut-turut. Hal ini bisa dialami oleh atlet perempuan profesional, penari balet, dan pesenam (yang harus melakukan senam terus menerus). Sebaiknya tidak memaksakan diri berolahraga saat sakit, terluka atau cuaca sedang tidak baik, karena ini menjadi salah satu tanda olahraga yang dijalani mulai berlebihan.

5. Perubahan jam tubuh 

Tubuh memiliki jam otomatis, tubuh tahu kapan waktu Anda harus beristirahat dan terbangun. Kebiasaan atau rutinitas harian yang Anda lakukan akan terkonsep menjadi jam tubuh Anda. Ketika terjadi perubahan jadwal, seperti Anda mengganti rutinitas bekerja menjadi malam hari, atau ketika berpergian yang jauh di mana perbedaan waktu di tempat asal dan tempat tujuan sangat drastis, jam tubuh pun menjadi berantakan. Fungsi jam tubuh adalah mengatur hormon, dan juga mengatur siklus menstruasi. Jika tubuh Anda telah terbiasa dengan perubahan rutinitas tersebut, siklus menstruasi pun akan kembali normal.

6. Menyusui

Beberapa perempuan tidak mengalami siklus menstruasi selama beberapa bulan ketika sedang masa menyusui. Hal ini disebabkan hormon yang memegang peran penting dalam menyusui alias hormon prolactin menekan ovulasi. Tetapi bukan berarti Anda tidak bisa hamil, pembuahan sangat mungkin terjadi meskipun Anda tidak mendapatkan menstruasi. Siklus menstruasi Anda akan kembali normal sekitar enam sampai delapan minggu setelah masa menyapih. Jika dalam tiga bulan setelah berhenti menyusui, Anda belum juga mendapat menstruasi, sebaiknya diperiksakan ke dokter.

7. Pil kontrasepsi

Ada beberapa jenis obat yang dapat mempengaruhi siklus menstruasi, seperti pil KB, antidepressan, corticosteroids, beberapa jenis antipsikotik. Pil kontrasepsi ditujukan untuk mencegah terjadinya ovulasi, ini berarti juga mencegah terjadinya siklus menstruasi. Beberapa perempuan mengalami perdarahan seperti menstruasi, atau disebut menstruasi palsu. Hal ini terjadi karena adanya penurunan hormon ketika Anda tidak meminum pilnya selama minggu keempat pada siklus Anda. Pil kontrasepsi yang diminum secara tidak rutin pun bisa membuat siklus Anda terganggu. Untuk yang menginginkan kehamilan atau siklus menstruasi kembali teratur, sebaiknya menghentikan pemakaian selama sebulan atau lebih. Anda juga bisa berkonsultasi pada dokter Anda.

8. Polycystic Ovary Symptom (PCOS) 

PCOS merupakan sebuah kondisi di mana hormon diproduksi tidak seimbang, terjadi pada perempuan. Kondisi ini akan mengacaukan ovulasi disebabkan perubahan level estrogen, testosteron, dan progesteron. Gejala yang muncul dapat berupa munculnya bulu halus di sekitar muka dan dada, kesulitan menurunkan berat badan, dan keluhan masalah fertilitas.

9. Penyakit kronis seperti celiac 

Penyakit celiac ditandai dengan intoleransi terhadap gluten. Jika penyakit kronis ini tidak ditangani akan menyebabkan stres, sehingga sangat mungkin untuk mengalami gangguan siklus menstruasi terlambat atau tidak mendapat menstruasi sama sekali.

10. Prematur menopause 

Perempuan di bawah usia 40 tahun bisa mengalami prematur menopause atau disebut juga premature ovarian failure. Seperti yang kita tahu bahwa menopause berarti menjadi titik final sistem reproduksi pada perempuan. Sebelum mengalami menopause, siklus menstruasi menjadi tidak teratur. Selain itu Anda juga akan mengalami beberapa gejala menopause seperti berkeringat pada malam hari dan vagina terasa kering.

Post a Comment for "10 Penyebab Telat Haid Kalau Tidak Hamil"